Ciri-ciri Mahasiswa Ideal

 


Menjadi mahasiswa bagi kita merupakan suatu kebanggaan tersendiri, sekaligus juga menjadi tantangan. Mahasiswa sendiri merupakan pelajar tingkat paling tinggi. Dalam perannya di dalam masyarakat, keberadaan mahasiswa sangat dinantikan dalam kaitannya mampu melahirkan inovasi dan pembangunan dalam masyarakat itu sendiri.

Menjadi mahasiswa yang ideal sehingga mampu menjalankan fungsinya bukan hal yang mudah. Sebelum action dalam menjalankan fungsinya, mahasiswa perlu memahami peran apa saja yang mungkin bisa dilakukan oleh seorang mahasiswa. Sebagaimana sudah maklum dijelaskan dalam kegiatan Mastama setiap tahunnya, peran mahasiswa tidak lepas dari minimal lima peran. Diantaranya, Agent of Social, Iron Stock, Guardian of Value, Social control, dan moral force. 

Nah, ada ciri-ciri mahasiswa yang ideal yang akan dengan baik mampu menjalankan peran-peran tersebut.

Setidaknya ada dua ciri mahasiswa yang ideal. 

Pertama, memiliki sense of crisis. Mahasiswa yang ideal harus memiliki kepekaan dan kritis terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekitarnya saat ini. Kepekaan dan daya kritis ini wajib dimiliki bagi mahasiswa agar mampu mengimplementasikan ilmunya sehingga mampu berkontribusi yang baik bagi masyarakat. Tentunya dengan keberpihakan kepada kebenaran. 

Sense of crisis sendiri juga menjadi tolak ukur sejauh mana kesalehan sosial seorang  mahasiswa. 

Kalau dalam Islam kan ada hadits khoirunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain. Nah, kebermanfaat manusia itu berawal dari daya peka mahasiswa terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Daya peka atau empati ini yang nantinya mendorong mahasiswa membuat perubahan dalam masyarakat, Kita sebagai manusia hidup hanya sekali. Maka perlu membuat hidup kita penuh kemanfaatan bagi sesama. Terlebih saat kita dianugerahi mampu menjadi seorang mahasiswa. Fase dimana ada lebih banyak peran yang bisa dilakukan daripada fase kehidupan lain.

Sebagai mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tinggi agama Islam, tentunya banyak nilai-nilai keislaman yang harus kita sampaikan dalam masyarakat. Tentu pola uswatun hasanah atau memberikan percontohan perilaku yang baik melalui aksi-aksi positif secara langsung lebih mengena di hati masyarakat ketimbang hanya melalui ceramah.

Ciri mahasiswa yang ideal kedua adalah selalu mengembangkan dirinya. Baik melalui pelatihan, kursus, organisasi, ataupun belajar secara mandiri atau self learning. Sehingga kita bisa menjadi generasi yang cakap dan mampu menjawab tantangan zaman yang serba cepat.

Peran mahasiswa sebagai iron stock mustahil terwujud jika mahasiswa malas mengembangkan potensi besar yang sudah dianugerahkan Tuhan dalam dirinya. Banyak wadah pengembangan diri, baik yang sudah disediakan oleh kampus, pemerintah, maupun organisasi. Mahasiswa bisa memilih mana wadah yang tepat bagi dirinya. Karena tidak ada yang tahu wadah mana yang paling pas dengan passion dan goals mahasiswa selain mahasiswa itu sendiri. Atau belajar secara otodidak melalui internet. 

Dalam sebuah hadis dijelaskan yang artinya kurang lebih barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat. Hadis ini memberikan motivasi besar bagi mahasiswa agar terus meningkatkan kapasitasnya. Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan, yaitu membawa manusia pada tingkat peradaban yang paling sempurna.

Penulis : Ahmaf Faza A. D. 

Komentar