Tips Idul Fitri Penuh Pahala dengan Gaya!

 


Momen Idul Fitri merupakan momen yang sangat spesial bagi kita kaum muslimin. Banyak berbagai macam tradisi di berbagai belahan dunia dalam merayakan hari kemenangan umat Islam ini. Ya, hari kemenangan setelah umat muslim melaksanakan ibadah puasa satu bulan lamanya. Ibadah dimana dalam setiap harinya kita diwajibkan menahan lapar dan dahaga, dan dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah di malam harinya. Karena, pada bulan ini banyak amalan yang dilipatgandakan oleh Allah. Bahkan, khusus untuk ibadah puasa akan mendapatkan imbalan khusus dari Allah.

Setelah satu bulan jiwa dan raga kita digodok dengan berbagai ritus yang luar biasa ketat, tidak heran jika banyak umat muslim yang merayakan momen idul fitri dengan berbagai acara. Mulai dari lingkup keluarga, kolega, bahkan kalau perlu teman alumni waktu masih duduk di bangku TK. Wkwks. Ada nggak ya? Hehe. Indonesia, sebagai negara muslim terbesar di dunia, memiliki daya tarik tersendiri jika bersangkut dengan tradisi Idul Fitri. Banyak tradisi yang tidak mungkin ditemui di negara lain, kecuali hanya di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu ada beberapa tradisi yang mungkin tergantikan dengan tradisi yang , yaa katakanlah tradisi kekinian atau yang lagi ngehits.

Masalahnya, apakah kita boleh mengikuti trend zaman dalam hubungannya dengan ibadah? Ibadah orientasinya kepada Tuhan. Sedangkan mengikuti trend berorientasi pada publik. Waah, flexing dong nanti jadinya? Tenang sobat jurnalistik. Saya ada tips nih, agar dalam momen lebaran kita tetap nge-hits, namun pahala juga lancar terus. Berikut ulasannya.

1.       Baju baru

Membeli baju baru untuk lebaran diperbolehkan dalam agama Islam. Agama menganjurkan untuk mendidik anak kita sesuai zamannya. Mengenakan baju yang sedang ngetrend misalnya. Selain sebagai bentuk syukur atas rizki yang kita terima, juga menunjukkan kalau kita muslim yang tampil gaya. Agar terhindar dari sifat riya’ atau flexing, jangan membeli baju yang diluar kemampuan. Beli baju yang harganya standar kantong pribadi. Jangan mengenakan baju mahal di depan saudara kita yang sedang kesusahan. Ketika pertama kali mengenakan baju baru, jangan lupa berdoa, semoga kita diberikan kebaikan dari baju baru ini dan dijauhkan dari keburukan baju baru ini. Kalau kamu punya banyak followers, jangan lupa buka jasa endorse, siapa tahu dapat tambahan cuan. Hehe.

2.       Foto bersama keluarga besar.

Sejak era digital, momen idul fitri penuh dengan foto keluarga. Momen keceriaan itu diabadikan dalam bingka foto dan video. Karena banyak warga Indonesia yang pekerjaannya jauh dari kampung halaman. Maka, mengabadikan momen hangat bersama keluarga dengan swafoto seolah menjadi hal wajib. Berdasarkan prediksi Menteri erick Thohir, pada lebaran 2022 ini ada 8,5 juta penduduk yang akan melakukan mudik. Kurang lebih sama dengan jumlah seluruh warga Swiss. Nilai spiritual yang bisa kita dapatkan dari momen ini adalah tentunya yang paling besar adalah menyambung tali silaturahmi dengan kerabat dekat, menyampaikan segala salah sambil mohon ampunan, dan saling  mendoakan kebaikan. Foto keluarga juga bisa menjadi perekat manakala suatu waktu ada perpecahan. Dalam momen ini, kita dianjurkan untuk saling bertukar hadiah, terlebih kepada anak kecil dan saudara yang lebih membutuhkan. Eits, jangan lupa pakai seragam dan pasang ekspresi super kece saat foto, karena seringkali ada challenge berhadiah menarik, baik itu dari tokoh, televisi, perusahaan, organisasi, lembaga atau lainnya yang mengadakan lomba foto kontes. Lumayan kaan, eksistensi sekaligus cuanisasi.

3.       Healing

Libur panjang lebaran juga sering dijadikan ajang untuk healing bersama keluarga. Healing yang dianjurkan adalah tempat-tempat wisata alam. Seperti di pantai, taman, air terjun, atau ke puncak. Karena jiwa manusia cenderung mendapatkan ketenangan manakala mendengar gemericik air dan sayup daun hijau diterpa angin. Jangan lupa, setiap melihat keagungan Allah, senantiasa lantunkan tasbih serta jangan lupa kewajiban sholat maktubah. Karena biasanya kalau sudah senang-senang, kita lupa atas kewajiban kita. Jujur saja guys.

4.       Halal Bihalal

Halal bihalal atau reuni sudah menjadi kewajiban dalam setiap ada idul fitri. Kecuali dua tahun kemarin saat ada pandemi covid-19 lho yaa. Halal Bihalal adalah satu tradisi saat lebaran yang hanya ada di Indonesia. Halal bihalal biasanya diadakan oleh keluarga besar, alumni sekolah seangkatan, sesama alumni pesantren, satu tim kerja, organisasi, atau komunitas yang memiliki nilai sama yang saling mengikat. Halal bihalal bertujuan untuk mempertemukan banyak orang dalam satu tempat dan waktu yang sama, sehingga orang-orang tersebut tidak perlu saling anjang sana anjang sini. Biasanya halal bihalal juga dimanfaatkan untuk membahas suatu permasalahan. Sebagaimana kita ketahui, dengan menjalin kembali ikatan silaturahmi, maka umur kita akan diperpanjang dan rezeki kita akan diperlebar. Indah sekali agama Islam ini ya.

Sejatinya banyak sekali manfaat dari halal bihalal. Namun, yang namanya banyak orang, pasti adalah satu atau dua orang yang flexing atau pamer, pansos, gaslighting atau mungkin sekedar menawarkan produk dan jasa. Maka dari itu, perlu niat baik dan mental yang kuat agar terhindar dari tindakan-tindakan tersebut. Oh ya, jangan sampai juga ini terjadi pada diri kamu. Saat halal bihalal OOTD-annya samaan sama mantan akibat kejar promo shopee lebaran. Duuh, [pasti akan jadi bahan candaan sampai reunian abad depan. Hehe..

Mungkin itu sedikit tips yang bisa sahabat jurnalistik terapkan. Mungkin ada tips lain dari sahabat jurnalistik, tulis di kolom komentar yaa...

Komentar